TAYNTBD
12/10/2013
Hari ini aku terjaga lebih cepat, tengah malam lewat sedikit. Seketika saja ketidaknyamanan menyergap aku yang tidak siap sama sekali. Mungkin aku cuma suka gelisah. Gelisah yang harusnya akan membuatku terus berjalan dan mencari.
Aku sering bilang kamu itu sungguh membuatku nyaman, begitu pula pelukan ibuku, dan juga nasehat ayah, serta ribuan rasa nyaman lainnya. Seperti mengetik tulisan ini ditemani Tracy Chapman yang bernyanyi Fast Car berulang-ulang di Youtube dari jendela browser sebelah. Ah lagu itu, membuatku melirik berulang kali pada tabungan bayi babi pink yang sudah 3 bulan ini sedikit demi sedikit kuisi dengan pecahan 20.000 rupiah.
Banyak hal yang ingin aku kerjakan, tapi ada satu hal yang entah kenapa tak sedikitpun minatku mengerjakannya. Thesis. Mungkin puluhan orang sudah siap berjaga berjaga menawarkan bantuan, mulai dari orang-orang yang begitu dekatnya denganku, sampai orang yang baru aku kenal pun menawarkan bantuan. Betapa beruntungnya toh, tapi aku ini enggan sekali memulai kalimat awal untuk thesis itu. Lihat saja buktinya, sekarang aku malah mengetik postingan blog ini, bukan mengetik tugas-akhir-yang-namanya-tak-boleh-disebut (TAYNTBD).
Proposal TAYNTBD-ku sudah tiga kali ditolak. Aku bukannya menyerah, tapi dengan segala ke-enggan-anku kupikirkan 3 proposal itu yang lalu kemudian ditolak oleh dosen pembimbingku. Aku semakin enggan. Well, baiklah kalau kau berkeras bilang aku menyerah. Tapi kurasa aku hanya enggan, entah apa yang bisa membuatku berjalan lurus saja ke sana.
Untukmu yang belum tahu, aku mahasiswa pascasarjana yang sedang ogah-ogahan menyelesaikan gelar masterku di jurusan Pendidikan Anak usia Dini (PAUD). Hah, calon master macam apa yang tidak tergerak untuk meneliti bidangnya sendiri. Aku suka anak kecil, suka sekali, suka bukan sekedar suka, suka bukan hanya suka mengajak mereka bermain, aku juga suka belajar, mengajar, dan mengajari mereka. Tapi entah mengapa aku tidak punya ide untuk membuat TAYNTBD ini. Aku tidak bodoh, aku tahu itu. Sebenarnya aku bisa mengerjakannya sedari dulu pun aku tahu. Kata salah satu pengajarku di sekolah fotografiku, aku semacam membuat perlawanan entah pada siapa. Yah, bisa jadi. Tapi buat apa juga, toh aku bosan juga lama-lama menggantung TAYNTBD. Semakin cepat aku menyelesaikannya, aku akan semakin cepat bebas.
Pernah sekali waktu, seorang kenalan bertanya segala rupa pertanyaan padaku, semuanya diawali dengan kalimat tanya why, mengapa. Dan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang ditujukan padaku itu semakin jauh saja dari bidang yang sedang aku pelajari saat ini. Aku ini maunya apa sih? Oh, kasihan sekali, mauku sendiri pun aku tidak tahu. Yah, kecuali kamu, baru itu yang aku tahu.
Lihat tulisan ini, dari mana ke mana. Mungkin aku sekarang sedang seperti itu, masih mencari. Kata orang usiaku sudah tidak kecil lagi, kata orang, bukan usianya bermain-main lagi. Tapi toh aku sudah berjanji pada diriku, sampai kapanpun aku akan selalu suka bermain, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengesampingkan bagian kekanak-kanakanku. Karena, menurutku hanya bagian itu yang masih bisa tetap membuatku waras menghadapi berbagai kegilaan dalam hidupku akhir-akhir ini.
Sudah semakin pagi, hari ini aku akan bertemu teman sekelasku, untuk melihat-lihat contoh proposal TAYNTBD miliknya yang sudah lulus sidang proposal. Selanjutnya, tinggal menunggu keajaiban. Gaaaaah, well kali ini aku mau bilang kalau aku payah. O' Yulia, come on, hanya tinggal selangkah lagi untuk bebas.
Yulia Rahmawati
Please kindly follow my blog if you like my
blog post - TAYNTBD
Follow your heart,
Yulia Rahmawati
9 comment
just do your best adik kecil.. :) dan setelah segala tanggung jawab selesai, ayo kita kembali bermain.. :) bahan2 menunggu digarap.. dan aku ga sabar riweuh2 sama smsm dan bbm yg sejibun itu,, me miss you,, a lot
ReplyDelete@pelita: hai kak, terima kasih sudah menjadi salah seorang yang bersiap berjaga ketika seorang yulia membutuhkan sandaran :)
ReplyDeletesaya tau banget keadaan ini soalnya saya juga lagi ngalamin, tapi saya masih kejar gelar sarjana..
ReplyDeleteudah bab 1 tapi masih revisi, dan stuck sudah lama, malesnay kebablasan.
@andudei: guess I'm not alone here :p
ReplyDeletesmoga diberikan kelancaran ya
ReplyDelete@fitri: amin ya Rabb, terima kasih banyak, Mbak :)
ReplyDeleteI know it so good ;)
ReplyDeleteI hope you'll enjoy my giveaway
http://perfection-and-harmony.blogspot.com/2013/11/everbuying-giveaway.html
You choose your reward!
this writing feels like a novel to me haha.. keep posting! :)
ReplyDeleteApril 27: Actress Anouk Aimee ("A Man and A Woman") is 88. Singer Kate Pierson of The B 52's is 72. Singer Herbie Murrell of The Stylistics is 71. There are at present two ways to write GUIs for functional code. One is to use standard GUI toolkits, with all the benefits they bring in terms of Coach Outlet feature completeness, choice of platform, conformance to platform specific look and feel, long term viability, etc. However, such GUI APIs mandate an imperative Yeezy Discount programming style for the GUI and related Ray Ban Outlet parts of the application.
ReplyDeleteAnd New Jordan Shoes 2020 Pinzi, S. And Pistolesi, E. And Point, J. And Lindberg, G. And Olano, C. And Schmulson, M. Coach Handbags Clearance Elliott won the Alsco Uniforms 500 at Charlotte Motor Speedway on Thursday night, and he now automatically qualified for the 16 driver, 10 race playoffs in the fall. It was the Yeezy Boost 350 reigning most popular driver seventh career Cup win, and Coach Outlet Store while it Ray Ban Glasses technically his first checkered flag on Charlotte 1.5 mile oval, his most recent race win was in the 2019 playoffs at the venue half oval, half road course (or track. I thought either the caution was going to come out, I was going to break something or I was going to crash.
hello...
thx for droppin' by at my blog
I would love to receive ur comment,,,
And I would really love if you wanna exchange link with me,,,
xoxo
YULIA RAHMAWATI
Get Up,Survive, Go Back To The Bed